Rabu, 18 Desember 2013

Masa Penyusuan Rasulullah.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

     Telah mahsyur di kalangan para ahli maghazi dan sirah bahwa perempuan yang menyusui Muhammad adalah Halimah binti Abu Dzu’aib As-Sa’diyyah. Syahdan, dalam masa penyusuannya ini, Muhammad kecil tinggal bersama Halimah di rumahnya yang berada di perkampungan Bani Sa’ad selama kurang lenih empat tahun lamanya. Setelah itu, ia dikembalikan ke pangkuan ibundanya.

     Tercatat, Ibnu Ishaq adalah satu-satunya orang yang meriwayatkan kabar tentang penyusuan Muhammad kepada Halimah dan masalah menetapnya Muhammad selama masa penyusuan tersebut di kampung Bani Sa’ad. Memang, jalan penerimaan riwayat ini tergolong munqathi’ (terputus) karena sumber pertama riwayat tersebut, yaitu Abdullah bin Ja’far, tidak mengatakan bahwa ia mendengar lagsung hal itu dari Halimah. Selai itu, di sanad riwayat ini juga tertera nama Jahm bin Abu Jahm, seseorang yang dinilai Adz-Dzahabi sebagai perawi yang tak dikenal. Kisah ini juga diriwayatkan oleh Abu Ya’la di Musnad-nya, dan oleh Ibnu Hibban di Shahih-nya. Di dalam kedua periwayatan ini pun tidak ada penjelasan tentang pengabaran Halimah kepada Abdullah. Fakta ini diungkapkan oleh Syaikh Al-Albani. Akan tetapi, Ibnu Hajar menganggap pendapat tersebut keliru. Menurutnya, Abdullah telah menyebutkan penerimaan ini dari Halimah.

     Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ath-Thabrani. Sementara itu, kita ketahui bahwa Al-Haitsami memandang tsiqah semua perawi yang ada di jalur periwayatan Abu Ya’la dan Ath-Thabrani. Akan tetapi, peneliti kitab Sirah Ibnu Hisyam dan Syaikh Al-Albani menyatakan ke-dha’if-an kabar ini.

     Terlepas dari semua pendapat dan penilaian terhadap jalur periwayatan kabar tersebut, dapat ditekankan bahwa fakta tentang penyusuan Muhammad kepada Halimah di perkampungan Bani Sa’ad merupakan hal yang tidak perlu diragukan. Ada dua alasan yang mendukung kesimpulan ini. Pertama, adanya sebuah riwayat shahih yang sesuai dengan riwayat Ibnu Ishaq bahwa peristiwa pembedahan dada Muhammad oleh malaikat terjadi pada saat beliau masih kecil dan tengah menjalani masa penyusuan di perkampungan Bani Sa’ad. Kedua, adanya kesepakatan antara riwayat Al-Hakim, Ahmad, dan Ibnu Ishaq terkait hadits yang berbunyi, “Aku adalah doa moyangku, Ibrahim…, dan aku disusui di Bani Sa’ad bin Bakar…

     Di sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dengan sanad hasan dituturkan, “Ketika Muhammad sampai di Ji’ranah saat perjalanan pulang dari Perang Hunain, para utusan Hawazin berkata kepada beliau, ‘Sesungguhnya di antara tawanan itu ada bibi-bibi anda (dari pihak ayah maupun ibu) dan saudara-saudara sesusuan yang pernah merawat dan mengasuh anda’.

     Hadits ini dengan jelas mengisyaratkan bahwa Muhammad pernah menyusu kepada salah satu warga perkampungan di Thaif, tepatnya di perkampungan Hawazin di mana Bani Sa’ad menetap saat itu. Bani Sa’ad adalah kaum Halimah binti Abi Du’aib.

     Ibnu Sa’ad, dengan sanad yang sampai kepada Ibnu Qibthiyyah, menuturkan bahwa Muhammad menjalani penyusuan di salah satu keluarga Sa’ad bin Bakar. Dalam riwayat Ibnu Sa’ad yang lain juga disebutkan bahwa ibunda Muhammad telah menitipkannya kepada As-Sa’diyah untuk disusui olehnya.

     Ibnu Katsir menyebutkan bahwa Abu Nu’aim dengan sanad yang sampai kepada Utbah bin Abdullah meriwayatkan bahwa seseprang bertanya kepada Rasulullah, “Bagaimanakah keadaan anda pada masa kecil, Rasulullah?

     Beliau menjawab, “Aku telah disusui oleh seorang perempuan dari Bani Sa’ad bin Bakar…
     Hadits-hadits di atas diperkuat lagi kebenarannya oleh hadits-hadits yang menceritakan tentang kedatangan kedua orang tua susu Rasulullah dan pertemuan beliau dengan Syaima, saudara perempuan sesusuannya, yang saat itu menjadi tawanan Perang Hunain.


     Selama berada dalam asuhan Halimah As-Sa’diyyah, terjadi banyak hal yang merupakan wujud dari barakah, perhatian, dan perlindungan Allah terhadap beliau. Riwayat paling terkenal yang menceritakan hal itu adalah sebuah hadits panjang yang bersumber dari Halimah As-Sa’diyyah sendiri. Hadits ini menceritakan bahwa selama Muhammad menyusu kepadanya, air susunya tak pernah berhenti mengalir sehingga Muhammad dan anak kandungnya sendiri dapat minum sampai puas. Padahal, sebelum itu anak kandungnya sering menangis kelaparan dikarenakan air susunya tidak keluar, sampai-sampai ia dan keluarganya sering tidak bisa tidur. Disebutkan juga bahwa binatang-binatang tunggangan keluarganya yang sebelumnya tak pernah menghasilkan susu, sejak keberadaan Muhammad senantiasa menghasilkan susu segar sehingga ia dan suaminya selalu kenyang. Tidak hanya itu, binatang-binatang tunggangannya yang dalam perjalanan selalu menjadi pecundang di barisan paling belakang, sejak itu menjadi enerjik dan selalu berada di barisan paling depan. Keajaiban lain terjadi pula pada kambing-kambing piaraan keluarga Halimah. Diceritakan, sejak Muhammad menyusu kepadanya, kambing-kambing tersebut berhasil menemukan padang rumput yang sangat subur dan mereka selalu bisa makan dengan kenyang. Padahal, dalam waktu yang sama, kambing-kambing orang lain tidak dapat menemukan tempat seperti itu. Disebutkan juga bahwa selama penyusuannya kepada Halimah, fisik Muhammad tumbuh pesat dan tidak seperti pertumbuhan anak-anak pada umumnya.




▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
الحمد لله رب العالمين
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

0 komentar:

Copyright @ 2014 Rotibayn.

Design Dan Modifikasi SEO by Pendalaman Tokoh | SEOblogaf